Zāhir ud-Dīn Muḥammad (ﻇﻬﻴﺮ ﺍﻟﺪﻳﻦ محمد بابر, 14 Februari 1483 – 26 Desember 1530), atau lebih dikenal dengan julukannya Babur (bahasa Persia: بابر, harimau) ialah seorang penakluk Muslim dari Asia Tengah dan pendiri Kekaisaran Mughal di India. Dia merupakan keturunan langsung Timur Lenk melalui keluarga bapaknya dan keturunan Genghis Khan melalui keluarga ibunya.[2]

Babur
Padishah
Sebuah potret Babur, dari naskah ilustrasi awal Baburnama 1589-90[1]
Kaisar Mughal ke-1
Berkuasa30 April 1526 – 26 Desember 1530
PenerusHumayun
Kelahiran(1483-02-14)14 Februari 1483
Andijan, Mughalistan (sekarang Uzbekistan)
Kematian26 Desember 1530(1530-12-26) (umur 47)
Agra, Kesultanan Mughal (sekarang India)
Pemakaman
PasanganAisha Sultan Begum
Zaynab Sultan Begum
Masuma Sultan Begum
Maham Begum
Dildar Agha Begum
Gulnar Agha Begum
Gulrukh Begum
Afghani Agha Begum
Nargul Agha Begum
Saliha Sultan Begum
KeturunanPutra:
Humayun
Kamran Mirza
Askarī Mirzā
Hindal Mirzā
Altun Bishik (dugaan putra)
Putri:
Fakhr-un-Nissa
Gulrang Begum
Gulbadan Begum
Gulchehra Begum
Nama lengkap
Zahir-ud-din Muhammad
Nama anumerta
Firdaus Makani
فردوس مکانی
WangsaTimur
DinastiKesultanan Mughal
AyahUmar Syaikh Mirza II, Amir Fergana
IbuQutlugh Nigar Khanum
AgamaIslam

Latar belakang

sunting

Babur lahir pada tanggal 14 Februari 1483 di kota Andizhon, Lembah Fergana. Ayahnya adalah penguasa kawasan Fergana, Umar Syaikh Mirza II. Ibunya adalah Qutlugh Nigar Khanum.

Babur berasal dari suku Barlas, yang berasal dari Mongol dan menganut budaya Turki[3] dan Persia.[4] Mereka juga telah masuk Islam berabad-abad sebelumnya dan tinggal di Turkestan dan Khorasan Raya. Selain bahasa Chaghatai, Babur juga fasih berbahasa Persia, lingua franca petinggi wangsa Timur.[5]

Berkuasa di Asia Tengah

sunting

Penguasa Fergana

sunting

Babur mewarisi kawasan Fergana menggantikan ayahnya yang meninggal pada tahun 1494, saat dirinya masih berusia 11 tahun. Namun dua pamannya menginginkan agar Jahangir, adik Babur yang menjadi penguasa Fergana. Mereka berusaha untuk menyingkirkan Babur, dirinya mampu mengamankan tahtanya terutama karena bantuan nenek dari pihak ibu, Aisan Daulat Begum.

Pada tahun 1497, ia mengepung Samarkand selama tujuh bulan sebelum akhirnya menguasainya. Sementara itu, pemberontakan terjadi di kampung halamannya (Fergana), sekitar 350 kilometer (220 mil) jauhnya, yang dilakukan oleh para bangsawan yang menyukai saudaranya (Jahangir) untuk merampas Fergana darinya. Dan saat yang sama juga kehilangan Samarkand.

Selama tiga tahun, Babur berkonsentrasi membangun pasukan yang kuat, khususnya merekrut banyak orang Tajik di Badakhshan. Pada tahun 1500–1501, ia kembali mengepung Samarkand dan merebut kota itu untuk sementara waktu, namun ia kemudian dikepung oleh saingannya yang paling tangguh, Muhammad Shaybani, Khan dari Uzbek.

Situasi menjadi sedemikian rupa sehingga Babar terpaksa memberikan saudara perempuannya, Khanzada, kepada Shaybani untuk dinikahkan sebagai bagian dari penyelesaian damai. Baru setelah itu Babur dan pasukannya diizinkan meninggalkan kota dengan selamat. Samarkand, obsesi seumur hidupnya, hilang lagi. Dia kemudian mencoba merebut kembali Fergana, tetapi kalah dalam pertempuran di sana juga dan melarikan diri dengan sekelompok kecil pengikut, dia mengembara di pegunungan Asia Tengah dan berlindung di suku pegunungan. Pada tahun 1502, dia telah melepaskan semua harapan untuk memulihkan Fergana.

Keluarga

sunting

Ayah

  • Umar Sheikh Mirza II, Amir Lembah Ferghana
    putra Sultan Abu Sa'id Mirza, Kaisar Timurid dan Shah Sultan Begum.

Ibu

  • Qutlugh Nigar Khanum
    putri Yunus Khan, Kaisar Mongolistan atau Morghul Khanate dan Aisan Daulat Begum.

Permaisuri
Padishah Begum

  1. Maham Begum
    wanita pertama yang menggunakan gelar padshah begum. Dia merupakan istri ketiga Babur.

Ratu

  1. Aisha Sultan Begum
    putri Sultan Ahmed Mirza dan Qutaq Begum. Istri pertama dan sepupu Babur dari pihak ayah. Meninggalkan Babur setelah kalah di Ferghana dan kembali ke rumah ayahnya.
  2. Zainab Sultan Begum
    putri Sultan Mahmud Mirza dan Khanzada Begum, sepupu Babur dari pihak ayah. Ia adalah istri Babur yang latar belakangnya paling kuat.
  3. Masuma Sultan Begum
    putri bungsu Sultan Ahmed Mirza dan Habiba Sultan Begum. Ia juga saudari tiri Aisha Sultan Begum.
  4. Bibi Mubarika
    putri Malik Shah Mansur, Kepala Suku Pashtun Yusufzai. Ia juga disebut sebagai Afghani Aghacha dalam Humayun-nama.
  5. Gulrukh Begum
  6. Dildar Begum

Selir

  1. Gulnar Aghacha
    budak Sirkasian, diberikan oleh Tahmasp Shah Safawi.
  2. Nargul Aghacha
    budak Sirkasian, diberikan oleh Tahmasp Shah Safawi.

Anak

  1. Fakhr-un-Nissa Begum
    lahir dari Aisha Sultan Begum
  2. Mirza Nasir-ud-din Muhammad
    lahir dari Maham Begum, naik takhta dengan gelar Humayun.
  3. Aisan Daulat Begum
    lahir dari Maham Begum.
  4. Mehr Jahan Begum
    lahir dari Maham Begum.
  5. Masuma Sultan Begum
    lahir dari Masuma Sultan Begum.
  6. Gulzar Begum
    lahir dari Gulrukh Begum.
  7. Kamran Mirza
    lahir dari Gulrukh Begum.
  8. Muhammad Askari Mirza
    lahir dari Gulrukh Begum.
  9. Gulrang Begum
    lahir dari Dildar Begum.
  10. Gulchehra Begum
    lahir dari Dildar Begum.
  11. Gulrukh Begum
    lahir dari Dildar Begum atau Saliha Sultan Begum, juga dikenal sebagai Gulbarg Begum. Ia adalah ibu dari Salima Sultan Begum.
  12. Abu'l Nasir Muhammad Hindal Mirza
    lahir dari Dildar Begum. Ia adalah ayah dari Ruqaiya Sultan Begum.
  13. Ahmad Mirza
    lahir dari Gulrukh Begum.
  14. Shahrukh Mirza
    lahir dari Gulrukh Begum.
  15. Barbul Mirza
    lahir dari Maham Begum.
  16. Alwar Mirza
    lahir dari Dildar Begum.
  17. Faruq Mirza
    lahir dari Maham Begum.
  18. Gulbadan Begum
    lahir dari Gulrukh Begum. Ia dikenal sebagai penulis Humayun-nama.

Silsilah

sunting
Muhammad Mirza
Abu Sa'id Mirza, Kaisar Timurid
Shah Islam
Umar Shaikh Mirza II, Amir Ferghana
Shah Sultan Begum
Zahiruddin Muhammad
(Babur)
Uwais Khan, Kaisar Mongolistan
Yunus Khan, Kaisar Mongolistan
Daulat Sultan Sakanj
Qutlugh Nigar Khanum
Mir Sher Ali Haji Kunji Beg
Aisan Daulat Begum

Referensi

sunting
  1. ^ Museum für Islamische Kunst, inv.-no. I. 4593 fol. 49
  2. ^ Mughal Dynasty di Encyclopædia Britannica
  3. ^ "Bābur (Mughal emperor)". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 29 August 2016. 
  4. ^ Lehmann, F. "Memoirs of Zehīr-ed-Dīn Muhammed Bābur". Encyclopædia Iranica. Diakses tanggal 2 April 2008. 
  5. ^ "Iran: The Timurids and Turkmen". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 29 August 2016. 

Pranala luar

sunting
Babur
Lahir: 14 Februari 1483 Meninggal: 26 Desember 1530
Gelar
Didahului oleh:
Tidak ada
Kaisar Mughal
30 April 1526 – 26 Desember 1530
Diteruskan oleh:
Humayun