Jump to ratings and reviews
Rate this book

RESTART : Ke Manakah Kita Setelah Mati?

Rate this book
Cyra, seorang gadis sederhana penyandang vitiligo yang selalu tersisih, bangun dari kematian. Ia mendapat kesempatan kedua untuk menemukan makna kebahagiaan di dunia Amreta Tisna. Penyakitnya sembuh, ia menjadi cantik dan populer di sekolah.

Sayang, Cyra dilarang selamanya berada di sana. Untuk bisa naik ke surga atau Sasvata, Cyra harus menyelesaikan misi di dunia dalam waktu sebulan, menyelesaikan masalah dan trauma yang masih membelenggu jiwanya. Jika tak beres, ia akan terjebak selamanya di Amreta Tista, terbelenggu di dunia para arwah.

Petualangan seperti apa yang sudah menanti Cyra? Bersama Gara, Mahesa, dan Mark, Cyra membereskan berbagai belenggu di dunia yang penuh intrik. Ia terseret ke dalam perseteruan geng motor, cinta, persahabatan, dan keluarga.

Sanggupkah Cyra menyelesaikan misi dan menemukan dirinya kembali?

296 pages, Paperback

Published August 14, 2023

About the author

Nara Lahmusi

12 books15 followers

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
5 (29%)
4 stars
4 (23%)
3 stars
6 (35%)
2 stars
2 (11%)
1 star
0 (0%)
Displaying 1 - 7 of 7 reviews
Profile Image for Tika Nia.
150 reviews2 followers
August 24, 2023
RESTART, salah satu novel terunik yang pernah ku baca! Setting tempat di dunia arwah dengan tokoh para arwah!!! Tentang penerimaan diri, self love, petualangan untuk menyembuhkan sakit hati dan trauma. Tentang persahabatan, romansa dan keluarga. Paket lengkap dengan pesan moral yang sarat makna. Mengajak merenungi kembali berbagai hal di sekitar kita...

🌼🌼🌼

Cyra terus menderita selama hidupnya. Terlahir dengan penyakit vitiligo membuatnya dijauhi dan menjadi korban bullying. Cyra kesepian karena ibunya meninggal dunia, sedangkan hubungannya dengan bapak nggak bisa dibilang baik. Ditambah lagi, harapannya menjadi anggota cheerleader harus pupus!

Mereka bilang Cyra seperti sapi, nggak ada anggota cheers yang seperti itu. Mereka bilang, Cyra nggak pantas berteman dengan circle populer di sekolah! Sakit hati itu pun dirasakan hingga kematiannya. Bangun dari kematiannya, Cyra terbelenggu pada emosi dalam dirinya. Hal yang membuatnya harus menjalankan misi untuk membebaskan diri dari belenggu jiwa! Lantas mampukah Cyra melepaskan belenggu itu? Merelakan, mengikhlaskan dan memaafkan segala hal yang membuatnya sakit dan trauma, mampukah dia???

Bersama Gara, Mark dan Mahesa, Cyra berjuang melepas belenggunya. Berbagi rintangan mereka lalui bersama. Untuk pertama kalinya Cyra merasakan persahabatan yang tulus. Juga cinta! Tapi benarkah mereka mau menerima Cyra sepenuhnya?

🌼🌼🌼 Baca review buku lainnya di IG ku @tika_nia 🤍🤍🤍

Membaca Restart benar-benar memanjakan imajinasiku! Dibawa berpetualang di Amerta Tisna yang mengesankan! Dengan teknologi, imajinasi, kekuatan super dan peraturan yang unik! Kadang dibuat terpana, terpesona, bahagia dan penasaran. Di saat yang lain dibuat terkejut, jengkel, sedih dan marah! Sampai 2x terbawa mimpi 😅

Recommended untuk penggemar genre fantasi, misteri dengan sentuhan romansa remaja ☺️ Cover + ilustrasinya keren, gaya bahasanya ringan, plus part cerita yang dibuat pendek-pendek bikin novel ini jadi page turner!
Profile Image for Amaya.
574 reviews47 followers
October 25, 2023
Actual rating: 2,8

Sub judulnya berani sekaligus memantik rasa penasaran. Buat disclaimer aja, kayaknya bakal banyak rant di reviu.

Pertama, buku ini bercerita soal kehidupan setelah kematian. Fantasi ya, jelas. Semua tempat dan segala unsur yang mengikuti nggak benar-benar ada. Ada pun nggak bakal kayak di buku ini. Hmm, bicara soal fantasi, beberapa hari lalu nggak sengaja baca reviu seseorang di pf lain yang intinya unsur pembangun fantasinya kurang jelas di sini. Karena aku bukan pembaca fantasi sejati atau banyak baca genre sejenis, jadi nggak bisa berkomentar unsur pembangun apa yang dimaksudkan. Tapi, aku merasa kalau beberapa bagian memang diada-adakan oleh penulis. Maksudku, kayak nggak jelas ini asal-usulnya dari mana, tapi karena karakternya bersinggungan dengan hal tersebut, makanya dimunculkan. Jadi, semacam accidentally ada gitu, lah. Ini kesanku aja, ya, jangan lantas dijadikan patokan benar atau salah.

Kedua, buku ini punya terlalu banyak "kepala". Karena semua muncul, berasa kabur siapa sebenarnya karakter utama di sini, FL atau ML yang lebih dominan? Atau memang dua-duanya? Tapi, dua karakter lain juga punya porsi sama. Jadi, intinya? Sampai sekarang aku bingung. Memang, ditunjuk jelas ini soal Cyra, tapi isinya nggak melulu soal Cyra. Rasanya greget kenapa pov Cyra harus dipotong oleh "kepala" lain, Mark atau Gara misal. Atau ini sudut pandang ketiga serba tahu, ya? Kayaknya aku mesti belajar lagi soal SP yang itu.

Ketiga, aku paham penulis mencoba membuat karakter Cyra jadi cewek yang keras kepala (yep, poin yang ini dapat), nggak takut sama apa pun, dan kelihatan outstanding. Buat yang terakhir, aku kurang bisa menangkap di sini. Kayak apa ya, memang Cyra ini pede banget, tapi disebut se-Amreta Tisna? Hmm, entah kenapa aku nangkap kesan di Amreta Tisna jumlah arwahnya nggak banyak. Kenapa Cyra seolah-olah jadi selebritas dan seolah terbiasa jadi seperti itu. Jika dia di kehidupan sebelum kematian adalah seorang yang tertindas, maka sifat seperti ini justru nggak cocok setelah mendapat sebaliknya. Bingung? Sama aku juga. Yang pasti menyebut Cyra sensasional (sebelum dia menyelesaikan belenggunya), rasanya agak berlebihan.

Keempat, dialog aksinya minim. Eh, bener nggak ya ini namanya dialog aksi. Intinya di saat satu karakter lagi ngomong, karakter lain langsung menimpali tanpa ada jeda gestur karakter atau apa pun yang menunjukkan emosi si lawan bicara. Hal-hal kecil begini yang bikin simpatiku lama-lama berkurang.

Kelima, ada bagian yang bagiku mengganjal, seperti Mark yang mendadak marah karena Cyra terkesan nggak peduli sama Gara setelah insiden turun ke Asta Dunya itu. Bukannya Cyra di penjara, ya? Gimana caranya dia bisa jenguk Gara kalau dia aja dikurung. Toh, Cyra bukannya sengaja asyik bercengkerama dengan Mahesa. Menuduh yang katanya sahabat tanpa mendengar penjelasan, bukannya agak egois, ya? Ah entahlah, terlalu banyak salah paham yang kutangkap soal sifat dari para karakter di sini kurasa. Poinnya, penulis kurang bisa menyampaikan karakterisasi para tokoh dengan baik.

Keenam, terlalu banyak fokus. Atau memang kebanyakan sub-konflik, ya? Rasanya seperti banyak hal yang lekas di selesaikan. Terus misi ke bapak Cyra berasa jadi sub-konflik juga alih-alih disebut konflik besar. Jujur, aku bingung. Kisah cinta, masalah keluarga, dan persahabatan. Semua berdiri sendiri tanpa ada yang menyatu secara feel. Aku nggak bilang nggak nyambung sama alur, ya, nyambung kok, cuman memang perasaanku konfliknya kurang bisa blend.

Terakhir, aku suka ilustrasi sampul dan ilustrasi-ilustrasi di dalam bukunya. Bagian cerita yang bikin aku tersentuh itu waktu Cyra mencoba melawan ketakutannya. Astaga, berasa lagi ngaca :( buat yang merasa inner child-nya terluka sih, pasti tersentuh juga membaca bagian ini. Peluk Cyra :)
Profile Image for Oktania Wahanita.
48 reviews5 followers
October 6, 2023
Idenya out of the box, imajinasinya liar, pembaca dituntut mengikuti alur yang berjalan dengan narasi yang apik agar bisa memahami ceritanya. Benar-benar pengalaman baru membaca fantasy
Profile Image for Dion Yulianto.
Author 19 books191 followers
January 10, 2024
"obat nyamuk juga dibuat berpasangan."

Ampun bang Jago, baru kali ini merasa kalah sama obat nyamuk 😅. Here we go:


"Jangan pernah merasa sendiri." (Hlm. 243)

Untuk saya yang bukan pembaca teenlit, menyelesaikan novel ini adalah perjuangan. Jurus baca dua bab perhari sangat membantu mencicil menyelesaikan kisah yang terasa begitu panjang ini. Bang Jago eh Bang Syaiful, ini teenlit atau cerita fantasi ya? Kalau teenlit kok tebal sekali dengan 291 halaman pun ukuran font hutuf yang cenderung kecil. Tapi kalau cerita fantasi, ada terlalu banyak cinta cinta dan adegan percintaan anak muda SMA (yang malah mirip SMA di Amrik ketimbang di Indonesia). Plus, world building fantasinya seperti kurang terbangun rinci. Plus lagi, saya kurang bisa fokus menikmati cerita karena sepertinya ada tiga kisah besar di sini yang entah bagaimana ga bisa saling menyatu. Adegan truk sampah itu terlihat sangat dipaksa untuk bisa menyatukan 3 konflik di novel tebal ini.

"Setiap pilihan pasti terikat konsekuensi." (142)

Premisnya sendiri menarik. Seluruh kisah terjadi setelah karakternya meninggal dunia. Unik ya, jarang banget kan cerita remaja cinta cintaan tapi baru mulai eh karakternya udah mati aja. Cerita ini rupanya dibuat Bang Jago untuk mengekspresikan keliaran imajinasinya sekaligus membuat kisah segar dengan tema tidak umum: dunia setelah kematian dan perisakan karena vitiligo. Cyra yang seumur hidup harus menyembunyikan vitiligonya demi bisa menjadi ketua tim cheerleader di sekolah, dia yang terus bersabar karena ayahnya sendiri terlalu cuek, hingga perisakan kurang ajar yang diterimanya tepat sebelum hidupnya berakhir. Nyesek banget kayaknya jadi Cyra.

"Seharusnya orang yang pertama kali lo perduliin, lo sayangin, lo bela, itu diri lo sendiri. Karena nggak ada yang jamin kebahagiaan lo kecuali diri lo sendiri." (81)

Konsep Restart adalah memulai kehidupan yang baru, tetapi kehidupan itu setelah mati. Konon karena belum bisa melepaskan belenggunya, Cyra tertahan bersama arwah-arwah lain di suatu realm bernama Amreta Tisna. Ini ibarat alam antara yang mirip dengan alam dunia tapi jauh lebih ajaib, tempat si arwah diberikan kesempatan untuk melepaskan belenggu jika dia ingin naik ke surga atau  Sasvata. Di Amreta Tisna inilah Cyra memulai kehidupan barunya. Berkat bantuan doa doa yang terkabul naik ke langit, Cyra menjadi gadis terkaya di Amreta Tisna. Dengan uang berlimpah, dia membuktikan dirinya bisa mendapat teman dekat, menjadi gadis paling populer, jadi gadis cantik pujaan para cowok, dan mendapat pacar ganteng. Tapi dia belum bisa melepaskan belenggunya. Sampai mati pun Cyra belum bisa menerima dirinya sebagai manusia unik dengan bercak putih di kulit (vitiligo).
"Lo itu yang seharusnya membentuk diri lo ingin seperti apa. Itu tanggung jawab lo. (156)

Kehidupan di Amreta Tisna mirip dengan konsep hidup di dunia. Ada media sosial yang berawalan Tis (Tis -fashion, Tis gram, Tis cuit). Di sana juga ada perlombaan cheerleader ala ala SMA sekaligus ada malaikat baik banget bernama Tara, sekaligus ada kelas ramuan, sekaligus ada Laboratorium Memori, sekaligus ada bengkel modif motor. Aduh ini yang bikin saya kurang bisa membayangkan bagaimana world building Amreta Tisna karena ada begitu banyak hal dipaksakan masuk ke dalamnya. Terlalu absurd karena alam yang absurd malah dijejali dengan hal hal duniawi. Ibaratnya realm itu kayak dimensi lain, bukannya alam antara sebelum surga. Unik sih, terasa baru dan belum ada, tetapi ya itu jadi susah membayangkan karena saya seperti diajak membaca kisah romansa remaja SMA tapi terus menerus diingatkan kalo para karakternya ini sudah nggak hidup dan itu sendiri sudah bikin susah fokus.

Kemudian tentang konflik, ada tiga alur besar yang dijejalkan sehingga membuat kisahnya seperti bercabang ke tiga arah sebelum dipaksa menyatu lagi. Ada Cyra dengan vitiligonya, Mahesa dan Gara dengan konflik geng motornya, lalu misteri tentang bagaimana keluarga Cyra. Semua memang terjawab di belakang tapi kurang halus.  Bang Jago menciptakan terlalu banyak konflik tapi mungkin lalu agak kewalahan untuk menuliskan resolusinya sehingga kesan 'dipaksa selesai' itu sangat kerasa. Bagaimana Cyra bisa menjadi rebutan dua cowok sempurna (aduh ini juga, Gara dan Mahesa ini susah diimajinasikan karena seolah keduanya tercipta untuk memuja Cyra. Mana dua duanya cakep, atletis, tinggi, jago riding, perfect ... Belum lagi si Tara ... Aduh ada terlalu banyak cowo sempurna di buku ini). Lalu masih ada masa lalu Mahesa yang harus diselesaikan, lalu ada misteri mengapa ayahnya Cyra terlalu cuek pada anaknya yg sebenarnya malah butuh dukungan.

"Manusia itu utuh dengan kelebihan dan kekurangannya. Lo bukan sang Atasan. Jadi jangan mimpi jadi sempurna." (155)

Untungnya, ada banyak kisah aksi yang membantu saya untuk terus menikmati novel ini. Pertarungan dengan arwah buron, konsep serba ajaib di Amreta Tisna, petualangan Cyra, Gara, dan Mark melawan pimpinan Arwah Buron, juga tentang bagaimana arwah buron bersembunyi lalu mempengaruhi inang manusianya. Ini seharusnya bisa diolah lagi sehingga kisah tidak hanya berputar putar di Cyra dengan belenggu dirinya. Ibaratnya, terlalu banyak halaman untuk sebuah novel romansa remaja, tetapi kurang tegas juga untuk menjadikan novel ini kisah fantasi karena memang serba tanggung. Tapi paling favorit adalah ketika Cyra berhasil menghadapi innerchild dirinya di dekat sumur. Adegan ini sangat mengharukan sekaligus mencerahkan. Terima kasih untuk bang Jago eh Bang Nara Lahmusi karena sudah menulis bab itu.

Kemudian saya melihat IG status Bang Jago ketika beliau menyusun konsep dan coret-coretan saat menulis Restart. Luar biasa begitu banyak dan tebal dan panjang skema yang harus dirancangnya untuk menyusun Restart sehingga bisa menjadi sebuah kisah yang utuh. Pasti begitu rumit untuk bisa menyatukan keping-keping kisah dan menjahitnya menjadi satu alur besar yang dapat dinikmati. Secara garis besar, buku ini memang bisa diikuti alurnya, bisa dibaca pelan-pelan, sekaligus membuktikan bahwa keliaran imajinasi bisa disusun menjadi sebuah kisah yang bisa dinikmati. Dan terlepas dari segala kebawelan di atas, saya menikmati membaca separuh terakhir novel ini (yang langsung selesai dikebut baca dalam dua hari saja). Pecah banget sama humornya yang sesekali muncul. Ngakak woy ada tim Sempak!

Seperti biasa, Bang Jago selalu membawa tema bahasan cukup serius dalam setiap novelnya. Dan ini bantu banget membuka pandangan kita pada mereka yang tersisihkan karena kondisi fisik. Ditunggu karya selanjutnya, Bang !!

"Bahwa pintu cinta kasih, penerimaan, dukungan, berawal dari diri saya sendiri. Apakah saya sudah menerima diri saya sepaket kelebihan dan kekurangan saya?" (268)
Profile Image for Nursari Halim.
50 reviews3 followers
April 8, 2024
🏍Restart merupakah sebuah cerita yang unik dengan latar tempat dunia para arwah.

☁Cyra seorang gadis penyandang vintiligo yang selalu tersisihkan, hal tersebut membuatnya malu dan tidak bisa menerima keberadaan dirinya sendiri. Dia meminta dicabut nyawanya saja hari ini.

🏍Siapa sangka sekarang Cyra ada di Amreta Tisna, sebuah tempat untuk para jiwa yang baru meninggal sebelum bisa naik ke surga atau Sasvata. Sebagai arwah yang masih memiliki belenggu, Cyra tidak bisa langsung pergi ke Sasvata. Cyra harus membereskan belenggunya dalam waktu satu bulan yang berarti satu tahun di dunia, jika tidak berhasil, akan ada sanksi yang ia terima. Apalagi Cyra tidak ingat apa penyebab kematiannya, sehingga misi tersebut akan semakin sulit.

☁Cyra tidak sendiri, di Amreta Tisna ia bertemu dengan Gara, Mark dan Mahesa. Siapa sangka mereka bisa menjadi sahabat, bersama-sama mereka membantu Cyra untuk melepaskan belenggunya. Mereka juga bersekolah di Amreta Tisna dan juga dibekali keahlian sesuai dengan penyebab kematian mereka.

🏍Petualangan yang mereka jalani bukanlah petualangan biasa, mereka akan turun ke dunia dan melawan para arwah buron. Sebuah petualangan yang luar biasa dan di luar nalar. Ide cerita yang ditumpahkan penulis membawaku masuk ke dunia baru, dunia yang tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Kehidupan disana lebih modern jika dibandingkan dengan kehidupan kita di dunia. World building yang sangat apik!

☁Oh, ya. Ada Bang Jago juga di novel ini. Salah satu malaikat yang ada di novel Factory Reset. Ada salah satu tokoh yang membuat perasaanku campur aduk, yaitu Mahesa. Wah! benar-benar sih si Mahesa ini. Kalian harus baca sendiri! Tapi aku tetap tim Gara, sih! Haha.
Profile Image for Jess.
556 reviews83 followers
August 29, 2023
Buku ini punya premise yang menarik tentang Cyra yang punya penyakit dan membuatnya rendah diri dan sering dikucilkan, Cyra pun diberikan kesempatan kedua untuk hidup dengan tubuh yang sempurna dan kekayaan yang berlimpah setelah dia meninggal.

Buku ini adalah mix antara teen-fiction dan fantasy, tapi fantasy elemennya sangat nggak bisa dipercaya, terlalu banyak hal yang aneh dan pacenya yang terlalu cepat dan nggak dijelaskan dengan detail. tiba-tiba pembaca udah ada di setting yang berbeda waktu membalik halamannya.

thank God beberapa scenesnya berhasil bikin aku ngakak, setidaknya buku ini bearable untuk aku selesaikan. not my taste definitely.
Displaying 1 - 7 of 7 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.