Jump to ratings and reviews
Rate this book

Vio: Don't Mess Up

Rate this book
Vio sepertinya menyandang gelar siswi paling bermasalah sepanjang sejarah SMA Mayapada. Dia sering bolos, suka cari masalah dengan cowok-cowok bajingan di lingkungan sekolah, dan sudah nunggak gorengan dua semester. Cewek biang kerok yang dihindari oleh teman-temannya karena mereka takut dia bakal menularkan virus berandalannya.

Tapi, saat kakaknya hendak dipanggil, Vio menyerah. Cello nggak boleh sampai tahu tentang kelakuannya! Karena itu, Vio setuju untuk ikut program belajar dengan Jo untuk memperbaiki semua nilainya. Kalau dalam semester kedua ini Vio nggak mendapatkan nilai merah sama sekali, Cello nggak akan dipanggil.

Terpaksa belajar dengan cowok kaku itu, Vio cuma bisa menahan emosi. Bisa nggak ya, sekali ini saja, dia nggak mengacaukan semuanya?

256 pages, Paperback

Published April 29, 2019

About the author

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
3 (4%)
4 stars
26 (41%)
3 stars
30 (48%)
2 stars
2 (3%)
1 star
1 (1%)
Displaying 1 - 25 of 25 reviews
Profile Image for Fahri Rasihan.
477 reviews129 followers
May 27, 2019
Membaca novel teenlit akan menjadi alternatif yang tepat untuk bacaan yang ringan dan menyenangkan. Di mana tujuan kita hanya ingin sekadar terhibur tanpa harus berpikir dalam-dalam. Biasanya cerita yang disuguhkan novel tenlit akan selalu relate dengan kehidupan pembaca, khususnya masa-masa remaja. Setiap aspek seperti sekolah, keluarga, teman, dan cinta dikemas menjadi satu. Dan Vio: Don't Mess Up merupakan salah satu novel teenlit yang masuk ke dalam kategori tersebut. Kita akan diajak bernostalgia---khususnya bagi yang sudah dewasa---ke masa SMA. Daya tarik lainnya dari novel ini juga terletak pada sampul bukunya. Warna kuning yang mendominasi mencerminkan kehidupan remaja yang cerah dan ceria. Gambar seorang gadis yang terlihat berpikir dengan tumpukan buku di sekitarnya memperlihatkan tokoh Vio yang harus belajar. Komposisi judul, warna, dan ilustrasi gambarnya berpadu membentuk sebuah sampul teenlit yang manis, ceria, dan berwarna.

Kehidupan remaja yang diperlihatkan dalam Vio: Don't Mess Up terbilang masih main aman dan hampir tidak ada yang spesial. Namun, tokoh utama dalam novel ini, yaitu Vio digambarkan sebagai gadis remaja yang nakal dan badung. Vio seringkali bolos masuk ke kelas, berutang gorengan di kantin, hingga berkelahi. Kenakalan-kenakalan yang dilakukan Vio menjadi daya tarik yang unik bagi ceritanya. Di mana biasanya tokoh badung yang diceritakan selalu laki-laki, tapi kini lewat Vio: Don't Mess Up, seorang gadis remaja pun bisa dibuat badung dan nakal. Kenakalan yang dilakukan Vio juga masih tergolong normal dan biasa sehingga tidak melebihi batas. Fokus utama yang ingin ditunjukkan oleh penulis tersampaikan dengan baik, yaitu interaksi Vio dan Jo melalui kegiatan belajar bersama mereka. Ceritanya sangat ringan dan sederhana. Saya suka dengan tema remaja yang seperti ini. Tidak terlalu banyak kejutan, tapi enak untuk dibaca dan dinikmati.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Vio. Vio mempunyai karakter yang tomboi, badung, dan keras kepala. Seringkali Vio membuat ulah di sekolahnya. Yang bikin lucu dari kenakalan Vio ini adalah seringnya dia berutang gorengan di kantin. Kemudian ada tokoh Jo yang menjadi mentor Vio dalam belajar. Jo memiliki sifat yang kaku, datar, dan rajin. Bahkan saking kakunya Jo juga menggunakan bahasa baku dalam berinteraksi. Lalu ada tokoh Cello, kakak Vio, yang selalu berusaha melindungi Vio. Terakhir mungkin ada tokoh Rio yang sama-sama nakalnya dengan Vio. Interaksi semua tokohnya terbentuk dengan baik. Apalagi interaksi antara Vio dan Jo yang menurut saya selalu lucu dan konyol. Penggunan bahasa baku yang digunakan Jo pun semakin menambah humor dalam interaksi mereka. Latar keluarga dari Vio dan Jo diceritakan dengan kuat dan beralasan sehingga membentuk karakter mereka yang sekarang. Tokoh Vio dan Jo juga memiliki kerapuhan sehingga terlihat manusiawi dan terasa dekat dengan pembaca. Namun, sayangnya menurut saya hubungan antara Vio dan Rio ini terlalu nanggung dan kurang gereget. Padahal saya berharap akan terjadi sesuatu yang seru dengan adanya kehadiran Rio ini.

Sekolah dan rumah adalah dua latar tempat yang paling banyak digunakan dalam jalan ceritanya. Kedua tempat ini terbilang pas untuk setting cerita novel teenlit. Sehingga nuansa kehidupan anak SMA yang digambarkan penulis sangat terasa. Alur ceritanya berjalan sangat cepat dan mengalir. Tidak banyak kejadian yang diceritakan, tapi penulis mampu membangun ceritanya dengan cukup baik. Mungkin hanya dengan sekali duduk kita bisa menyelesaikan buku ini. Gaya bahasanya ringan, renyah, dan mudah sangat mudah dipahami. Percakapan setiap tokohnya pun tidak terlalu berbelit-belit dan cenderung langsung pada pokok pembahasan.

Seiring berjalannya waktu konflik yang terjadi dalam kehidupan Vio dimulai saat dia harus belajar bersama Jo. Di mana saat proses belajar berjalan, kedekatan di antara mereka membuat satu sama lain saling terbuka akan masa lalu mereka masing-masing. Ditambah permasalahan keluarga yang cukup serius semakin memperkuat konfliknya. Penulis mencoba membangun konflik yang ringan, tapi cukup serius untuk disimak. Interaksi antar Vio dan Jo inilah yang menjadi kunci utama yang akan membangun konflik cerita. Meskipun tidak ada elemen surprise dalam konfliknya, tapi penulis cukup sukses menciptakan konflik yang lumayan complicated. Saya sendiri sudah bisa menebak ke arah mana konflik ini akan menuju. Namun, sekali lagi novel teenlit memang cocok untuk dibaca tanpa harus berpikir terlalu dalam.

Novel teenlit yang ringan, sederhana, dan menghibur merupakan julukan yang cocok untuk disematkan pada Vio: Don't Mess Up. Bagaimana setiap elemen dari kehidupan remaja, seperti keluarga, teman, dan cinta melebur menjadi satu. Walaupun bisa dibilang biasa dan tidak spesial, tapi jangan acuhkan tokoh Vio dan kenakalannya. Karena lewat tokoh Vio inilah jalan ceritanya akan menjadi menarik dan menyenangkan. Selain itu yang saya suka dari novel ini adalah latar belakang keluarga Vio dan Jo yang terbentuk dengan cukup solid. Bagaimana kondisi keluarga mereka disampaikan secara perlahan-lahan, ringkas, dan jelas. Banyak sekali hal-hal yang dialami oleh Vio berhasil membangkitkan memori saya akan masa SMA. Mulai dari jajan di kantin, geng sekolah, hingga terlambat masuk kelas. Semua hal-hal tersebut merupakan poin penting yang menghidupkan ceritanya. Secara keseluruhan Vio: Don't Mess Up merupakan sebuah cerita remaja yang ringan dan apa adanya dengan tokoh utamanya yang berhasil menyedot perhatian saya.
Profile Image for Pauline Destinugrainy.
Author 1 book248 followers
September 4, 2019
Vio adalah siswi yang bermasalah. Sering bolos, suka ngutang gorengan di kantin, dan nilai-nilainya dibawah nilai rata-rata. Akhirnya Kepala Sekolah turun tangan, mencarikan mentor untuk Vio. Joshua alias Jo dipilih sebagai mentor. Terpaksa Vio harus berhadapan dengan Jo si kaku yang seperti robot.

Sebenarnya Jo punya alasan berlaku seperti anak nakal. Mama meninggalkannya saat dia berusia sembilan tahun. Dua tahun kemudian Papanya menikah lagi dengan seorang wanita yang harus dipanggilnya sebagai Bunda. Lalu, abangnya Cello harus pergi melanjutkan studi ke Belanda. Vio berpikir jika dia menjadi anak nakal, Mama akan kembali datang kepadanya.

Pertemuan Vio dengan Jo lambat laun membuat diri Vio berubah. Setidaknya nilai-nilainya menjadi lebih baik. Vio bahkan mulai menantikan saat-saat belajar bersama dengan Jo. Di lain sisi, Jo juga terbebani dengan masa lalunya. Vio mirip sekali dengan Re, seorang perempuan yang membuatnya harus menjadi kaku dan menjaga jarak dari teman-temannya. Berada di dekat Vio membuat Jo harus mengorek kembali luka lamanya.

Saya memasukkan novel teenlit ini dalam daftar bacaan saya karena nama Vio yang mirip dengan nama sepupu saya. Dan ketika melihat novel ini adalah debutan dari Shania Kurniawan, cocok sekali untuk dibaca untuk Tantangan Baca Goodreads bulan ini.

Konflik yang diangkat sebenarnya bukan hal yang baru, tapi cara penulis menceritakannya dari sudut pandang orang ketiga melalui Vio dan Jo membuat saya bisa memahami kegundahan hati keduanya. Saya tadinya berharap Rio, saudara tiri Vio akan membawa kejutan, minimal soal cinta terlarang atau apalah.

Kesimpulan saya, sebagai karya pertama novel ini mendapatkan apresiasi dari saya karena cerita yang mengalir dan enak dibaca. Kekuatan karakter kedua tokoh utama adalah nilai plus dari novel ini. Semoga dalam waktu tidak lama, penulis akan mengeluarkan karya terbarunya ya.

Profile Image for Yessie L. Rismar.
125 reviews2 followers
May 17, 2019
Saya sukaaa!!
Ceritanya ngalir banget. Gaya nulisnya mengingatkan saya sama tulisan Luna Torashyngu. Alurnya cepat, karakternya kuat. Nggak ada cinta-cintaan yang biasa saya temukan di novel teenlit, tapi seru.
Profile Image for Ossy Firstan.
Author 2 books96 followers
June 12, 2019
2019-49
Vio diceritakan sebagai anak badung yang jadi badung tuk mencari perhatian. Mama dan papanya bercerai, dan menjadi nakal adalah caranya tuk bisa "memanggil" mamanya kembali. Namun, mama tak pernah datang. Sampai Papa menikah lagi, dan Vio punya saudara tiri yang tak kalah badung. Karena nilai Vio terjun payung, guru-yang-lupa-namanya minta Joshua, anak pintar dari kelas sebelah yang hidupnya tak kalah complicated tuk mengajari Vio.
Kubersyukur tida ada merah muda antara Vio dan Jo.
Kumenikmati membacanya. Sukses tuk kakak penulisnya 🍉
Profile Image for Akaigita.
Author 6 books203 followers
January 20, 2022
Bacaan yang menyenangkan!

Ringan, banyak lawaknya, tapi deket ending bikin menitikkan air mata juga. Siapa sih yang nggak sedih dan bingung ditinggalin emaknya? Aim aja udah besar masih nangis saban bulan waktu pisah sama emak. Padahal cuma pisah karena aim punya keluarga baru, bukan karena sebab yang menyakitkan kayak Vio.

Jadi, ceritanya, Vio yang bandel dan "bodoh" ini dikasih hukuman. Harus belajar tambahan bareng seniornya, Jo. Vio sebenarnya nakal karena dia nggak dapat jawaban mengapa ibunya harus pergi dan nggak pernah ngontak dia lagi. Jo yang kayak robot pun punya alasan di balik keanehannya, yaitu belum bisa merelakan kepergian adiknya.

This is a story about letting go and moving on. Tapi semakin kupikir dalam-dalam cerita ini, aku semakin sedih. Lewatlah kelakuan kocaknya teman-teman Vio. Yang kupikirin jadi yang sedih-sedih aja. Jahat banget orang yang bikin Vio pisah dari mamanya.

Aku berharap ceritanya diberi bumbu detail yang lebih menarik sih, tapi kurasa untuk ukuran teenlit, penyampaian pesan yang tegas dan nggak basa-basi seperti ini sudah benar.
Profile Image for Gabriella Halim.
190 reviews12 followers
July 22, 2019
more on: https://whatsgabyread.blogspot.com/20...

Selama baca, aku suka sikapnya Vio yang care, meskipun dia jutek dan ngeselin, kadang keponya berlebihan juga. Tapi dari Vio juga, aku belajar, untuk punya harapan dan mau berubah. Ah, selain itu, aku juga belajar banyak dari Jo. Karena dia belajar untuk melepaskan sesuatu, meskipun itu susah, meskipun itu berat dan kadang rasa bersalah itu terus datang. Tapi dia mencoba untuk melepaskan pelan-pelan.
Profile Image for Harumichi Mizuki.
1,923 reviews78 followers
September 19, 2020
Sebenarnya ceritanya keren banget, sih. Tokohnya unik. Dan adegannya beneran natural menggambarkan keseharian anak SMA yang nyata. Bukan anak SMA yang ada di sinetron. Sebagai tokoh utama, Vio tergolong lovable dan menggemaskan meski digambarkan sebagai tokoh bandel. Novel ini menyampaikan bahwa, ada backstory yang menggoncang psikis di balik kebandelan tiap anak. Dan eksekusinya bagus banget ketika Vio akhirnya menyadari bahwa segala kebandelan yang dia lakukan itu sebenarnya sia-sia dan hanya merugikan dirinya sendiri.

But menjelang pertengahan hingga menuju akhir, adegannya malah jadi datar. Kurang variatif. Hanya diisi belajar sama Jo terus. Belum ada lompatan plot ketika mendadak Vio bisa deket sama trio tukang contek di kelas. Nggak diceritakan gimana mereka bisa deket dan apa gunanya kedekatan tiga tokoh random ini dengan Vio dalam plot.

Aku ngebayangin kalau ini dieksekusi dengan sentuhan drama dan eksekusi adegan yang lebih variatif, jadinya pasti lebih deep seperti kebanyakan novel young adult barat terjemahan yang kubaca selama ini. Karena kukira seharusnya penulis sebenarnya mampu kok mengolah cerita ini jadi lebih rancak lagi. Memvariasikan adegan dramatis yang natural buat ngisi events di novel memang tricky, yah. Fiuh....
Profile Image for Indri Octa Safitry.
Author 1 book17 followers
May 19, 2021
3.7 🌟

Baca ini nggak butuh waktu lama. Ceritanya ngalir gitu aja. Vio yg ceplas ceplos dan terkenal nakal ini ternyata punya alasan atas sikapnya itu. Juga Jo yang kayak kamus berjalan punya masa lalu. Yang katanya masa lalu mereka sama beda tipis. Bedanya, Vio susah move on dan justru mengacaukan hidupnya sendiri. Tapi, aku ada penyelesaian konflik masing2. Walau terkesan terburu-buru sih

Aku suka tokoh-tokohnya yang punya karakter masing2. Sayangnya konfliknya kurang greget gitu. Tapi, penulisannya cukup rapih.

Ceritanya anak remaja banget. Kenakalan2 yang biasa dilakukan. Cuma ya aku merasa tiap chapter kayak cepet banget kejadian2 yg dibahasnya. Cukup menghibur dan seru 😍
Profile Image for Gabrielle.
154 reviews12 followers
June 20, 2019
Ringaannn dan gaya bahasanya enak banget buat dibaca, karakter-karakternya juga mudah diingat, konfliknya simpel, alurnya lumayan. Aku ngehabisin ini cuma dalam beberapa jam aja~~

Kalau lagi reading slump atau butuh selingan bacaan, novel ini bisa dicoba 😆
Profile Image for Autmn Reader.
837 reviews80 followers
October 22, 2020
Actual rating: 3,8 🌟

Baca di GD

Udah lama aku gak baca teenlit. Terakhir baca apa aja aku gak inget, wkwk.


Nyeritain tentang Vio yang kelakuannya badung, terus dia disuruh buat punya mentor buat belajar.

• Pros:

Seperti biasa khas Ceritanya Kak Shan yang gak selalu fokus ama cinta-cintaan anak remaja. Mungkin karena itu juga aku selalu suka sama cerita-ceritanya. Anak SMA kan bukan fokus sama cinta-cintaan mulu kalau di dunia nyata. Jadi ceritanya emang kerasa relate banget. Enggak cringe.

Gaya berceritanya juga ringan banget dan ngalir. Page turner juga, makanya pas aku udah beres bacanya kok berasa udah beres lagi, wkkw.

Aku juga karakterisasinya. Semuanya punya ciri khas. Bisa dibedain bahkan dari cara ngomongnya, jadi gak bingung. Semua karakternya juga gak pada sempurna tapi lovable.

• Cons:

Endingnya terlalu terburu-buru sih. Kayak gak sabar pengen cepet selesai. Alasan ortunya pisah juga rada gak jelas sebenernya. Mungkin dibikin gini karena takut memengaruhi tone cerita?

Terus kadang ada yang rad kagok juga sih aku baca di beberapa bagian. Udah sih itu aja, heuheu.
18 reviews
December 31, 2023
Actual rating: 8/10

***

Vio adalah siswi bermasalah yang kerap bolos, nilai-nilainya termasuk rendah, dan menimbun utang gorengan di kantin. Karenanya, Kepala Sekolah kemudian memilih Jo untuk dijadikan mentor belajarnya Vio. Vio terpaksa menuruti perintah tersebut karena ia takut sang Kepala Sekolah akan membocorkan kelakuannya yang masih nakal di sekolah pada kakaknya yang berkuliah di luar negeri.

Sejak saat itu Vio jadi selalu berinteraksi dengan Jo, si siswa kaku yang selalu berbicara dengan kata-kata formal dan baku. Namun, keduanya memiliki trauma dari keluarga masing-masing yang membuat mereka berdua jadi bertingkah seperti itu.

***

Menemukan buku ini secara random di ipusnas dan aku suka!

Penokohan para karakternya benar-benar kuat, sehingga para pembaca dapat dengan mudah membedakan "suara" antar karakter. Karena hal ini pula, interaksi Jo yang selalu berbicara formal dengan Vio yang ceplas-ceplos dapat mudah memunculkan senyum atau bahkan tawa. Perkembangan sikap Vio dan Jo juga terarah jelas dan melalui proses yang realistis.

Penulisan alurnya juga sangat rapi dan mengalir. Bab-babnya yang pendek-pendek membuat para pembaca tak akan merasa jenuh, didukung dengan bahasanya yang sangat mengalir hingga tak terasa buku ini sangat cepat aku selesaikan (3 jam). Pemabahasan masa lalu Vio dan Jo juga dimasukkan dengan mulus ke dalam cerita dan sangat to the point.

Pembahasan topik tentang move on dan mengikhlaskan hal yang sudah berlalu dikemas dengan sangat ringan tapi 'ngena'. Juga nggak terkesan menggurui karena pembahasannya dikemas melalui interaksi anak SMA yang kayak teman nongkrong aja gitu. Suka, deh!

Hal yang kurang dari buku ini ada di paruh akhir bukunya. Penyelesaian konfliknya oke, hanya saja menurutku kadar dramatisasinya harus sedikit lagi ditambahkan agar para pembaca dapat lebih mudah terbawa suasana. Paruh akhirnya juga berjalan sedikit terburu-buru, jadi emosi yang coba ditawarkan tidak sampai secara maksimal.

Terlepas dari sedikit kekurangannya, aku tetap puas seusai membaca buku ini. Puas karena sudah dibuat banyak tertawa, tapi juga sekaligus menghangatkan hati. Buat kalian yang lagi butuh bacaan ringan tapi berisi atau butuh selingan di antara bacaan berat, Vio Don't Mess Up aku rekomendasikan untuk kalian!
Profile Image for Asmira Fhea.
Author 6 books29 followers
September 11, 2019
"Jangan berubah, Jo, gue suka elo yang dulu."
"Saya tidak berubah, Vio. Justru kamu yang terlalu banyak berpikir."


its a good beginning buat karya debutnya Shania. Saya jadi keikutan belajar bikin teenlit yang ringan dan kekinian. dari cara dialog para tokoh yang relatable, settingnya (saya seketika mikir, oh iya, di zaman sekarang ada festival jajanan kekinian ya buat jadi tempat main... hahaha!), istilah dalam sekolah, universe yang dibentuk juga masuk ke dalamnya.

pertanyaan terbesar saya itu di peristiwa kematian Re. saya ngebayangin setting awalnya di rumah, lalu Re ke luar rumah, ke rumah tetangga. nah, karena ini settingnya di jakarta, saya beranggapan mereka tinggal di perumahan yang di depannya bukan jalan raya yang besar. lalu papa Jo pulang (atau baru mau keluar?) bawa mobil. mengingat kondisinya masih sekitaran rumah, otomatis bawanya ga kencang. pertanyaannya, kok bisa kecelakaan sampai meninggal? apakah kelindes?

sempat bertanya-tanya juga sama papa vio yang kurang berperan ketika vio marah besar karena sudah dibohongi. padahal vio segitu nunjukinnya. setelah di akhir, kayak yang... aduh, telat nih si papa... mama juga ke mana, abis ketemu terus hilang lagi?

3.5 stars dibulatkan ke atas!

-AF
Profile Image for Sandra Bianca.
128 reviews4 followers
September 14, 2019
Rate: 3.5*

Full review: https://biancatwinbee.blogspot.com/20...

Sisi yang aku suka dari buku ini adalah Vio yang berusaha keras untuk memperbaiki nilai-nilainya, meski dia tersiksa banget. Ya iyalah, cewek yang kerjaannya skip kelas buat nongkrong di kantin, bahkan sampai utang gorengan selama enam bulan, harus belajar bersama cowok berkacamata tebal yang ngomongnya baku banget. Awalnya Vio bosan setengah mati, cuma lama-kelamaan dia penasaran dengan Jo.

Konflik yang diangkat sederhana sekali. Cuma karena gaya menulisnya enak banget buat dibaca, semuanya berasa mengalir begitu aja.
Profile Image for Michelle.
46 reviews2 followers
January 19, 2022
[Likes]
puas baca novel ini! 🤩 Udah lama pengin baca vibe teenlit kayak gini. Cerita2 anak remaja yang gak melulu percintaan, pentolan OSIS... ini ada geng2an juga, tapi (thank God) bukan main focus.

Pengemasan ceritanya ringan, renyah, kocak, gaya penulisannya pun asyik. Aku suka karakter development Vio & Jo. Tokoh-tokoh lain kayak Rio juga menarik buat dieksplor lagi, sih (boleh minta sequel, gak? 🙈). Lalu, since ini teenfic, uwu & gemasnya jg gak berlebihan!

[Dislike]
agak merasa kurang puas di bagian konflik dan penyelesaian konfliknya. Padahal udah cakep.

Overall, novel ini sangat enjoyable. Dan memenuhi kerinduanku sama cerita2 remaja. ❤
Profile Image for 🍰.
1 review
January 27, 2022
seru TP KENAPASIH KAYAK CERITA NYA TUH GAK SAMA KAYAK SINOPSIS NYA, aku kira bakal jd novel romance yg fluff lucu gemes gitu tp ternyata ngga malah jatoh nya sedih😮‍💨😮‍💨😮‍💨😮‍💨 aku pengen bgt padahal liat vio sama jo pacaran terus pengen liat vio salting dengerin jo ngomong normal gak formal lagi haheushashue 🕺🏻 TP GAPAPAPAAA malah aku belajar banyaaaakkk bgt dari buku ini, aku gak pernah kehilangan orang yg aku sayang di dunia dan kalo itu pun terjadi aku ngga tau harus bersikap gimana alias aku belum siap tapi mau ngga mau hal itu pasti terjadi. makasih vio, rio sama jo udah ngasih tau aku gimana cara menyikapi hal itu kalo terjadi sama aku hehehehehe aku belajar banyak dari kalian!!!
This entire review has been hidden because of spoilers.
April 20, 2021
i give this a 4 star because it was such a light read and this book is EXACTLY what i need to read during ramadhan hahah it's light but still have a good moral story! greget bgt sama karakter Vio jujur, she's actually nice tapi karena kejadian di masa lalu dia milih buat menjadi murid nakal. i mean it's not fully her fault tho, cara tiap orang melupakan kejadian di masa lalu yang menyakitkan itu berbeda-beda. baiknya sih Vio masih punya pengendalian diri so i like her a lot!
Profile Image for Petri Yong.
26 reviews2 followers
January 27, 2021
aku suka banget ama ceritanya.
Ringan dan lucu.

vio dan jo, masing masing punya masa lalu yang memaksa mereka menjadi pribadi yang sekarang. penyelesaian masa lalunya terkesan datar dan dipaksakan terlalu cepat menurut gw tapi overall gw masih ok2 aja sih.
karakter karakter dalam cerita ini juga bagus. beda dengan kebanyakan novel lain yang membawa tema cinta segitiga, rival, dan sejenisnya, novel ini lebih ke pengembangan karakter tokoh2 (di sini fokus ke dua karakter utama vio dan jo)

gw berharap ada sequel dari cerita ini yang ngebahas lebih soal hubungan vio dan jo 😍
Profile Image for Rihan.
22 reviews
March 16, 2022
Suka banget sama cover novelnya. Ceritanya ringan. Suka banget sama karakternya Vio, walaupun dia nakal, dia gak mau nyontek kalo ulangan. Tapi, pas sampe akhir bacanya, kayak ada yang kurang aja gitu...
Profile Image for nasya.
650 reviews
June 21, 2022
berdasarkan blurb-nya ini digambarin si vio cewe yg bandel banget, padahal pas baca tuh ternyata ya engga, emang nggak baik2 amat tapi ya nggak seliar itu sampe disebut "siswi paling bermasalah", trus ini nggak ada closure buat hubungannya mama sama si vio, apakah damai apa gimana:"
April 1, 2021
Wahhh, suka banget sama ceritanya. Ringan, menyenangkan, dan juga gue banyak belajar dari kisah Vio dan Jo. Terima kasih untuk penulis!
Profile Image for Lala.
127 reviews52 followers
May 3, 2019
3,6 bintang!

Vio, Don’t Mess Up! ini gemas sekali. Penulisannya nggak kaku, khas teenlit pokoknya. Sedikit banyak novel ini mengingatkanku dengan Jurnal Jo. Vibe bercerita dan cara menyampaikan jokes-nya agak mirip. Mungkin yang suka seri Jurnal Jo, bakal suka sama novel ini kayak aku.⁣⁣
⁣⁣
Bagian favoritku dari novel ini adalah tokoh-tokohnya, yang rata-rata lovable. Aku suka sekali tokoh Cello, bikin aku makin ingin punya abang. 😫 Aku suka sekali bagaimana persaudaraan antara Vio dan Cello digambarkan, meski Cello sedang berada nun jauh di sana. Menurutku, interaksi adik-kakak dalam novel ini adalah juaranya, mengalahkan faktor lainnya.⁣⁣
⁣⁣
Alasan mengapa Vio takut kenakalannya dilaporkan kepada Cello—alih-alih orang tuanya—juga masuk akal dan dapat membuatku memahaminya. Tapi, akan lebih baik jika Cello juga diberikan porsi lebih besar lagi, misalnya dengan cerita kilas balik.⁣⁣
⁣⁣
Aku sangat menikmati dialog-dialog dan narasi ringan serta lucu dari novel ini kayak celotehan Vio yang “ngasal” 😂 Aku menyukai karakter Vio yang meski pemalas, tetapi punya banyak sifat baik lainnya yang patut dibanggakan. ⁣
⁣⁣
Aku juga menyukai tokoh-tokoh lainnya yang ada di novel ini. Kalau Jo, sih, sejak awal memang sudah diberikan clue bahwa ada yang “aneh” dari dalam diri seorang Jo yang kaku. Dan itu terus diungkap secara perlahan-lahan oleh penulis dari halaman-halaman awal.⁣⁣
⁣⁣
Selain tentang Jo, cerita tentang keluarga Vio juga menjadi “teka-teki” kecil dalam novel ini.⁣⁣
⁣⁣
Sebagian besar interaksi antara Jo dan Vio dalam novel ini sih, berkaitan dengan belajar, ya. Jadi agak sedikit monoton. Namun, ada juga kok interaksi selain belajar, dan perlahan-lahan kita bisa mengenal siapa Jo dan ada apa tentang dirinya, apa yang tersembunyi dari hidupnya. Dan aku cukup menyukai kisah Jo ini.⁣⁣
⁣⁣
Novel ini berfokus tentang hubungan keluarga, hubungan dengan sesama, dan penggambaran kehidupan sekolah beserta pesan moralnya. Dan yang paling penting, novel ini mengajarkan sesuatu yang penting bagi diri kita sendiri. Btw, judul per-bab-nya unik, loh! Aku baru sadar setelah baca beberapa bab. 🤣⁣⁣
Profile Image for Dhamala Shobita.
Author 7 books15 followers
June 10, 2019
Waktu pertama kali VDMU rilis, saya sudah jatuh cinta sama cover depannya yang warna kuning dan ilustrasi karakternya yang lucu abis. Sumpah, gemes banget sama covernya. ><

Novel VDMU mengemas topik persahabatan, keluarga, dan cinta dengan sangat menarik. Cerita, diksi, dan gaya bahasanya enak untuk dinikmati. Pas banget untuk novel Teenlit. Jangan tanya lagi karakternya, aku suka banget. Semua karakter dari tokoh-tokohnya punya latar belakang, dan ada perkembangan sesuai alur cerita. Penokohannya yang kuat membuat karakternya terasa real dan relevan sih ke kehidupan sehari-hari.

Suka banget sama VDMU. ><
Terima kasih untuk cerita yang apik ini, Shania.

-DS
Profile Image for Afy Zia.
Author 1 book115 followers
May 13, 2019
3,7 bintang, dibulatkan jadi 4.

❝Langkah pertama keberhasilan adalah keyakinan bahwa kita bisa melakukannya.❞ ―Vio: Don't Mess Up, Shania Kurniawan


Vio: Don't Mess Up bercerita tentang Vio―siswi nakal di SMA Mayapada yang nilainya amburadul. Pak Har ngancem bakal ngasih tau nilai-nilai Vio ke Cello. Karena nggak mau dimarahin kakaknya, Vio akhirnya nurut aja waktu Pak Har nyuruh Jo buat jadi mentor belajar Vio. Masalahnya, Jo kalo bicara kaku banget kayak robot.

Hal pertama yang saya suka dari VDMU nggak lain dan nggak bukan adalah kovernya! Oiii itu ilustrasi sama warna kuningnya ngapa ngegemesin banget yak. Parah sih.

Lalu, novel ini ringan banget dibacanya. Tipe novel yang bisa dibaca sekali duduk. Apalagi gaya bahasanya santai dan luwes banget. Ngalirlah pokoknya.

Babnya juga pendek-pendek, jadi nggak ngerasa ngos-ngosan pas baca. Dan saya suka sama konsep "Don't (blabla)" untuk penamaan tiap babnya! Hehe.

Selain itu, saya suka tokoh Vio yang pemberani dan juga Jo yang kalem. Oh ya, di sini topiknya nggak cuma tentang anak sekolahan ya, tapi juga ada topik tentang keluarga. Dan di sini masalahnya nggak hanya berpusat pada Vio, tapi juga ada masalah tentang Jo.

Tapiii awalnya saya kira KVLR ini bakal punya porsi besar dalam cerita hehe (ngayalnya udah kejauhan). Dan kata Kak @yessielrismar di buku ini ada beberapa saltik, tapi saya pribadi nggak ngeh pas baca wkwk apa karena keasikan ngikutin kisahnya Vio sama Jo ya?

Secara keseluruhan, novel ini ringan sekaligus berbobot. Nggak cuma bahas anak sekolahan, tapi juga ada isu keluarga. Kisah cintanya pun sederhana banget tapi manis. Bener-bener kerasa lah teenlitnya.
Displaying 1 - 25 of 25 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.