Cindy Claudia's Reviews > London: Angel

London by Windry Ramadhina
Rate this book
Clear rating

by
13446272
's review

really liked it
bookshelves: indonesian, 4-stars

** spoiler alert ** Buku kedua Windry Ramadhina yang saya baca setelah Walking After You. Poin pertama yang membuat saya memberi bintang 4 adalah deskripsi Windry tentang London.. wow! Windry tidak membahas tempat-tempat populer London seperti Big Ben, Sherlock Holmes Museum, Hyde Park, oke kecuali London Eye. Sebaliknya, deskripsi Windry mengenai London justru membuat saya merasa sedang berjalan di gang kecil London yang jauh dari pusat kota dengan toko-toko bernuansa vintage di sekeliling saya.

Saya menikmati perjalanan Gilang, baik sebelum bertemu Ning maupun setelahnya. Karakter-karakter yang diciptakan Windry cukup lovable, seperti Madam Ellis, Ed, Lowesley, bahkan sepenggal kisah pria mirip Guy Fawkes, V cukup menarik. Selain itu, saya suka bagaimana Windry tidak menciptakan karakter yang too-good-to-be-true dengan kisah cinta indah nan romantis dengan happy ending ala Disney. Sebenarnya dari awal saya sudah menduga nasib Gilang akan berakhir malang (pernyataan cintanya tidak akan disambut Ning). Entah mengapa, dalam hampir setiap buku yang saya baca, cinta antara sahabat tidak akan berhasil. Benarkah?

Hal yang cukup menarik untuk saya tentu saja Goldilocks alias Angel. Saya tidak tahu apa yang saya harapkan menjadi identitas Goldilocks, tapi saya jujur mengharapkan sebuah twist yang membuat saya menganga selama beberapa saat. Saya bukan penggemar fantasi, dan Goldilocks tampaknya adalah "malaikat yang turun bersama hujan" yang dipercayai Windry (ada di profil penulis). Tapi saya tidak akan mengkritik hal ini, biarlah itu menjadi kebebasan penulis. Nampak jelas bahwa Windry terobsesi dengan gadis misterius di tengah hujan, sama seperti Walking After You dengan tokoh Ayu dengan payung merah yang selalu datang menikmati soufflé cokelat saat hujan turun. Gadis Pembawa Hujan..

Menurut saya, sebuah buku yang bagus adalah buku yang memiliki ide dasar menarik dengan deskripsi dan cara penulisan yang mengembangkan ide dasar tersebut menjadi semakin menarik. Sejujurnya, saya kurang menyukai ide dasar buku ini, mudah ditebak mulai dari alur sampai akhir cerita. Namun, penulisan penulis serta tambahan-tambahan lain dalam cerita seperti kisah V dengan istrinya, Madam Ellis dengan Lowesley, membuat saya cukup puas dengan cerita ini. Kisah Gilang dan Ning sayangnya bukan fokus saya saat membaca buku ini.
flag

Sign into Goodreads to see if any of your friends have read London.
Sign In »

Reading Progress

Started Reading
June 16, 2015 – Shelved
June 16, 2015 – Finished Reading
August 3, 2015 – Shelved as: indonesian
January 30, 2016 – Shelved as: 4-stars

No comments have been added yet.