Isnaini Nuri's Reviews > Hafalan Shalat Delisa

Hafalan Shalat Delisa by Tere Liye
Rate this book
Clear rating

by
1074334
's review

it was amazing

"Delisa cinta ummi karena Allah"

Delisa, seorang anak berumur 6 tahun, tinggal bersama ummi Salamah dan kakak-kakaknya, Fatimah; dan si kembar Zahra dan Aisyah di Aceh. Abi nya, Abi Usman, bekerja di perusahaan kapal asing yang baru pulang 3 bulan sekali.

Ummi Salamah biasa menberi hadiah berupa kalung emas pada anak-anaknya yang berhasil menghapal bacaan sholat dengan sempurna. Karena itu Delisa sangat bersemangat menghapal bacaan sholat demi sebuah kalung yang dijanjikan umminya. Pada hari Delisa menyetorkan hapalannya, tsunami menghantam Aceh. Khusyuk,,,yah Delisa ingin pertama kalinya bacaan sholatnya sempurna dan khusyuk seperti sholatnya para sahabat Nabi. Tak peduli meskipun gelombang tsunami sudah meluluh lantakkan Aceh serta merampas nyawa kakak dan umminya.

Delisa tinggal berdua bersama abinya. Berusaha lagi menghapal bacaan sholat. Tapi ada sesuatu yang membuatnya sulit menghapal bacaan-bacaan tersebut. Beberapa peristiwa terjadi pada Delisa selama proses menghapal bacaan-bacaan sholatnya. Pertemuan dengan umminya lewat mimpi, kemarahannya ketika umminya belum ditemukan sementara ummi temannya sudah ditemukan, sampai akhirnya Delisa bisa mendapatkan kalung emasnya (sekaligus umminya) ketika dia hapal dengan sempurna bacaan sholatnya.

Sama seperti novel yang berjudul Bidadari-Bidadari Surga, Tere Liye menangis ketika membuatnya. Sedikit kutipan dari penulis

ketika menulis buku ini, ketika tiba untuk menuliskan footnote di bawahnya, maka sy harus berenti 'sejenak'... menyeka pipi, menghembuskan ingus kencang2... kl tdk salah, ketika menuliskan footnote yg kalimatnya: Ya Allah, lihatlah delisa 6 tahun, dst... sy harus buru2 menyambar payung... pergi ke tepi danau itu. tersedu, mengumpati diri-sendiri... jam 11malam; hujan deras!


Kisah ini ditujukan untuk ibunya. Meskipun ia berkali-kali menulis 'Delisa cinta ummi karena Allah', tapi sangat berat untuk benar-benar mengucapkan kalimat tersebut pada ibunya sendiri.ada yang mengalami masalah yang sama??)

Jadi ingat meskipun saya cuma sekilas membacanya, yang paling utama dibutuhkan oleh seorang penulis adalah spiritualitas. Dan sepertinya Tere Liye berhasil menampilkan dalam setiap tulisannya
1 like · flag

Sign into Goodreads to see if any of your friends have read Hafalan Shalat Delisa.
Sign In »

Reading Progress

Finished Reading
February 10, 2010 – Shelved

Comments Showing 1-1 of 1 (1 new)

dateDown arrow    newest »

message 1: by Niar (new) - added it

Niar saya juga..sangat berat mengucap 'kalimat' itu pada mama..meski kadang harus sesenggukan nangis merindukannya padahal tiap malam kami hanya dibatasi tembok...*aneh...;p


back to top