,

Semangat Quotes

Quotes tagged as "semangat" Showing 1-30 of 47
Yoshichi Shimada
“Saat jarum jam dinding berputar ke kiri, orang akan menganggapnya rusak dan membuangnya. Manusia pun tidak boleh menengok ke belakang, terus maju dan maju, melangkah ke depan!”
Yoshichi Shimada, Saga no Gabai Bachan - Nenek Hebat dari Saga

Helvy Tiana Rosa
“Merasa diabaikan? Mengapa marah dan resah? Yang perlu kau lakukan hanya terus bersinar, hingga ia tak bisa tak melihat kilau itu.”
Helvy Tiana Rosa

“Do what you want to do! Lakukan apa yang ingin kamu lakukan, jangan renggut masa muda mu karena cinta kepada seseorang”
Arief Subagja

“ketika Anda sedang melamun, akan ada dua pilihan: Kehilangan waktu luang atau mencari peluang”
Arief Subagja

Titon Rahmawan
“Masalahnya adalah, kita seringkali membiarkan api itu padam bahkan sebelum kita benar benar memulai. Api yang terpercik dari mimpi di tengah hari seketika mati oleh terjangan angin. Kemauan yang tak kukuh, yang ragu ragu, yang tak berwujud, tak berupa, tak tentu arah. Ia akan menjadi, atau tidak sama sekali. Sebab sukses, keberhasilan, kemenangan, pencapaian, prestasi, penghargaan, itu ada dalam hati dan pikiran yang teguh. Tidak ada dalam kata tunda atau tunggu. Ia mesti bergerak, terus maju, tetap berjalan. Ia tak boleh membiarkan badai menyurut langkahnya. Membiarkan petarung dalam dirinya mati oleh rasa frustasi. Tewas dalam kekecewaan, penolakan, kekalahan sementara, kemunduran sejenak. Binasa oleh segala halangan dan penundaan yang ia tahu bisa meruntuhkan dan menghancurkan daya juangnya. Oleh karena itu, ia tidak boleh berhenti, ia hanya butuh sedikit dorongan semangat untuk terus melangkah agar semakin dekat pada apa yang ia tuju.”
Titon Rahmawan

“Jika penindasan sudah mulai mengambil peran,
maka jangan sungkan untuk balik menindasnya di waktu yang bersamaan.”
Robi Aulia Abdi (@aksarataksa)

“Menjadi diri sendiri adalah suatu bentuk penghargaan untuk diri sendiri”
Arief Subagja

“Yang sekiranya sulit jangan diper-rumit,
Yang terlepas biarkan dengan ikhlas,
Yang terikat teruslah rawat.

Sesederhana itu.”
Escapist E

“Seberapa pentingnya prioritasmu adalah cerminan masa depanmu!”
Arief Subagja

“Penting bagi kamu untuk menghargai hal kecil, karena jika kamu tidak menghargai hal kecil, maka hal besar tidak akan dipercayakan padamu”
Arief Subagja

“Kamu terlalu bergelut dengan mimpi, padahal setiap pagi sang Mentari selalu memberikan harapan untukmu menggapai mimpi”
Arief Subagja

“Jadikanlah semangat kita seperti lingkaran, tidak pernah berakhir dan tetap pada pendirian.”
Arief Subagja

“Tak perlu berlari untuk mencapai tujuan, karena sepasang kaki pun membutuhkan keyakinan sebelum melangkah.”
Arief Subagja

“Selalu akan ada bahagia, setelah melewati segala macam bahaya.”
Rizaldyruben

“Hidupi hidupmu sehidup-hidupnya”
Rizaldyruben, AMBIVALENSI

Titon Rahmawan
“Menjadi pemimpin itu semestinya bukan karena ambisi, melainkan karena semangat dan kesadaran untuk memperbaiki keadaan. Serta atas dasar keyakinan, bahwa dirinya bisa berkorban untuk kepentingan orang banyak. Untuk kepentingan, yang jauh lebih besar dari dirinya sendiri.”
Titon Rahmawan

“Seberat apapun hidup, cukup kamu dan Tuhan yang tau. Orang akan menertawakan mu jika tidak bangkit sekarang.”
Saadatussalimah

“Terkadang yang kamu perlukan adalah terjun dan terlibat pada akar masalah untuk memperbaiki keadaan”
Arief Subagja

“Tentang rasa, tak semua harus diterka. Perihal hidup, tentu nyala-nya tak boleh redup.”
Escapist E

“Pagi hari adalah awal dari pencapaian yang sering kita sebut itu "mimpi". Maka bangunlah lebih pagi supaya kita lebih siap menggapai mimpi-mimpi lebih awal.”
Arief Subagja

“Cerita kita, bermula dari pagi hari
Alam menyapamu, dengan pagi hari
Kesempatan baru, diawali dengan pagi hari
Semangat baru, dimulai dari pagi hari
Kita rugi, jika tidak menikmatinya...”
Arief Subagja

“Jika harus memilih diantara banyak bentuk geometri, aku memilih lingkaran, karena lingkaran mencerminkan sebuah karakter yang tidak pernah berakhir.”
Arief Subagja

“Banyak hal yang bisa kita pelajari dari alam, seperti halnya ombak lautan yang mengajarkan kita bahwa masalah akan datang dan pergi dengan sendirinya.”
Arief Subagja

“Menjadi seorang aku, adalah untuk tetap bertahan. Meski awan sudah berputus asa untuk mengandungkan hujan.”
Beqajhry

“Yang kusuka dari bunga matahari adalah; meskipun langit gelap berselimut mendung, ia tetap tersenyum”
Indah Esjepe

“you can trust the worlds, but you can't trust the words”
Rizaldyruben, AMBIVALENSI

“Takut salah dan gagal hanya bikin stuck dan berhenti menexplore diri”
Gerhana Nurhayati Putri, Quarter Life Crisis

Iwan Reaz
“Kesempurnaan di masa hadapan itu tidak akan tercapai tanpa mempelajari makna ketidaksempurnaan pada hari ini.”
Iwan Reaz, Kitab Budak Praktikal

Titon Rahmawan
“Pure Fire Spirit

Are we really being crushed by adversity? When leaders are throwing agitations and motions of no confidence at each other. Who is right and who is not? Who should we follow?

We cannot look out and then proclaim ourselves a warrior or rebel. We don't become heroes that way. We cannot do so without trying to look within.

Have we looked in the mirror without cracking the glass? Are we really standing on our own accord or on the will of others? Are we fighting in the spirit of pure fire?

Have we been able to detach ourselves from the motives that keep us shackled to self-interest? Are we ready for jihad and martyrdom?”
Titon Rahmawan

Titon Rahmawan
“Semangat Api Murni

Apakah kita sungguh-sungguh sedang terhimpit oleh kesulitan? Ketika para pemimpin saling melemparkan agitasi dan mosi tidak percaya. Siapa yang benar dan tidak? Siapa yang harus kita ikuti?

Kita tidak bisa melihat keluar dan lalu memproklamirkan diri sebagai seorang pejuang atau pemberontak. Kita tidak menjadi pahlawan dengan cara seperti itu. Kita tidak bisa melakukannya tanpa berusaha melihat ke dalam diri.

Apakah kita sudah bercermin tanpa membuat kacanya retak? Apakah kita sungguh berdiri atas kemauan kita sendiri atau atas kehendak orang lain? Apakah kita berjuang dalam semangat api yang murni?

Apakah kita sudah mampu melepaskan diri dari motif-motif yang membuat kita terbelenggu oleh kepentingan diri sendiri? Apakah kita telah siap untuk berjihad dan menjadi syuhada?”
Titon Rahmawan

« previous 1